"Permisi. Selamat siang. Hari ini Nona Stevannie akan melakukan foto rontgen," ucap seorang perawat sambil tersenyum ke arah Anggita dan Aldrich. Keduanya mengangguk. Stevannie turun dari ranjangnya lalu menaiki kursi roda yang di bawa oleh perawat tadi. Stevannie di dorong keluar dari ruangannya menuju ruangan rontgen. Aldrich dan Anggita menyusul putrinya beberapa saat kemudian. Setibanya di ruang rontgen, mereka pun duduk di kursi yang di sediakan. Hampir satu jam menunggu akhirnya seorang pria berbaju putih keluar dari ruangan membawa sebuah berkas ditangannya. Aldrich segera menghampiri. "Bagaimana putri saya? Apakah dia sudah selesai melakukan rontgen?" tanya Aldrich membuat pria itu mengerutkan dahi. "Siapa nama putri anda?" "Stevannie Adinata." Pria itu mengecek daftar na