Mangga asem rasanya sangat enak di mulut. Terlebih lagi, dimakan di bawah pohon rindang yang terdapat di samping ruang perpustakaan kampus tempatnya saat ini berada. Ini adalah hal yang dirasakan oleh Dara. Sejak tadi perempuan hamil muda itu menikmati mangga muda yang dipetik oleh Arif dengan mata terpejam. Seolah-olah, apa yang sedang ia makan sekarang adalah makanan paling nikmat yang pernah ia rasakan. Arif dan Andre saling tatap. Keduanya sama-sama bergidik ngeri melihat bagaimana teman mereka begitu lahap menyantap potongan mangga muda yang sudah di iris menggunakan pisau milik penjaga kantin. "Kamu seperti ibuku waktu hamil adik ketiga, Dar. Apa jangan-jangan saat ini kamu lagi hamil muda?" tebak Arif yang mulai penasaran. Gerakan mengunyah Dara berhenti saat mendengar ucapan

