Dara yang baru saja pulang dari kuliah menghampiri Luna dan duduk di sebelah gadis itu. "Mbak Luna, terima kasih karena Mbak Luna udah kasih aku ide brilian seminggu yang lalu. Sekarang, semua aset milik Om Juan dan semua yang berhubungan sama Om Juan udah ada di tangan aku," ujar Dara berterima kasih. Jika bukan karena keponakan dari suaminya, Dara tidak akan menemukan ide gila ini untuk menggenggam suaminya sendiri. Luna menoleh menatap singkat Dara kemudian tersenyum miring. "Santai aja sama aku. Lagipula, sebagai istri sah dan pernah disakiti sama suami sendiri, tentu saja kita harus pintar." Luna mendekatkan bibirnya ke telinga Dara dan berbisik, "cuma keledai bodoh yang mau jatuh ke lubang yang sama." Dara mengangguk setuju. Kalau dipikir lagi, akan merugi jika ia meninggalkan

