69. Meminta izin 2 Malam ini, Farhan sedang membaca power point tentang seminar pelayanan kesehatan di ruang baca. Matanya dan pikirannya terfokus pada poin-poin Deteksi Potensi Fraud Layanan Kesehatan di Rumah Sakit. Dia baru membaca selama dua puluh menit sebelum akhirnya pintunya diketuk. Pintu terbuka dari luar. “Pa,” Rayhan menyapa papanya. “Rayhan? Ada apa? Tumben banget sampai menyusul papa ke ruang baca.” Rayhan masuk dan duduk di samping ayahnya. Dalam ruang baca ini, seluruh dinding tertutup oleh rak-rak putih berisi macam-macam buku. Sebuah sofa panjang, dua buah sofa single, dan meja kayu panjang ditaruh di tengah-tengah ruangan. “Rayhan mau bicara sesuatu.” Suara Rayhan memecah kesunyian yang sempat tercipta. “Tentang?” “Masa depan Rayhan.” Farhan menganggukkan kepal