Setiap sentuhan Aksa membuat Cinta mendesah, lelaki itu begitu lihai memainkan jemarinya mengantar Cinta menuju puncak sebuah rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Detik terus berlalu, hawa panas yang tercipta membuat Cinta pasrah di bawah kendali suaminya. Ini yang dia harapkan, dapat menyatu dengan Aksa. Cinta pikir dengan begitu maka dia akan bisa sepenuhnya memiliki Aksa. Cinta membuka matanya saat Aksa mengakhiri ciumannya dengan cepat. Netra yang semula memerah tertutup kabut gairah, kini berubah menggelap. Wanita itu bergidik ngeri melihat cara Aksa menatapnya, terlihat seperti singa lapar yang hendak menelannya bulat-bulat. Plak! "Argh!" Cinta menjerit menahan sensasi panas yang menjalar di wajah dan menimbulkan pening. Sakit. Sambil memegangi pipinya, ia memberanikan