Happy Reading *** Asti mengusap wajah dengan kedua tangannya. Asti memejamkan mata sejenak agar menangkan hati yang baru saja patah. Asti mendengar suara pintu kamar terbuka. Asti melihat sang mama masuk ke dalam. Juju ria sebenarnya tidak ingin bertemu dengan mama jika kenyataan hidupnya seperti ini. Hatinya sudah patah dan kini akan patah kedua kalinya. Oh Tuhan, kenapa semua bisa seperti ini. Asti meletakan tas di tempat tidur begitu saja. Sebenarnya ia tadi ingin membantah ucapan orang tuanya. “Mama boleh masuk?” tanya mama Asti, kepada Asti. Asti menarik nafas dan lalu mengangguk. Mama Asti melangkah mendekati putri pertamanya. Asti adalah putri kebangganya yang selalu ia ceritakan kepada kerabatnya. Beliau sudah kenal betul putrinya seperti apa, karena dirinyalah yang mendidik