Lizzy yang awalnya menatap kota dari jendela mobil memusatkan perhatiannya ke arah Saga. Pria itu baru saja menutup telepon dari Bunda Yuna lalu menghembus napas panjang. "Kenapa pasang wajah begitu? Apa kau tidak senang?" tanya Lizzy. Saga tidak menjawab malah wajahnya makin muram. "Oh jadi kau masih memikirkan wanita itu sementara aku ada di sampingmu?!" "Bukan begitu tapi aku-" "Aku benar-benar tak habis pikir! Apa sih yang kamu lihat dari dia sampai kamu nggak berdaya dihadapan Crystal? Apa dia yang ambil keperjakaanmu?!" "Jaga bicaramu Lizzy!" bentak Saga tiba-tiba. "Dia itu wanita yang baik, kau saja yang terus cari gara-gara sama Crystal!" "Wanita baik katamu? Dia memiliki sifat yang buruk dan menampar salah satu pelayan ketika aku datang pertama kali di rumahmu. Entah berapa b