Di depan ruang perawatan, tampak Kai sedang duduk sambil melamun. Ia sadar jika kata-kata yang ia ucapkan mengenai kehamilan Rubi adalah bomerang bagi dirinya sendiri. Tapi hanya itu satu-satunya cara agar Devan mau melepaskan Rubi. Karena Kai sangat faham bagaimana seorang Devan. Kai menghela nafas, frustasi akan apa yang terjadi. Apalagi saat keluar tadi Nadine sudah tidak ada di ruangan Devan. "Ahh ...." Kai meremas rambutnya sendiri. Pasti Nadine mengutuknya sebagai b******n yang tidak bisa di maafkan lagi dan juga b******n yang tidak bisa di percayai kata-katanya. Kai hanya kasihan pada Rubi. Jika ia biarkan Devan memenjarakan wanita yang pernah singgah di hatinya itu, maka Rubi akan semakin nekat. Setelah beberapa saat berada di luar, ia masuk ke dalam ruangan perawatan Rubi.

