Mayang tak lagi di tempat tidur ketika Ivan muncul dari kamar mandi. Ivan masih tersenyum ketika ia ingat ekspresi menggemaskan Mayang tadi. Ia memutuskan untuk menepis bayang-bayang Mayang dengan mengecek pekerjaannya meskipun ia juga penasaran dengan apa yang sedang Mayang lakukan sekarang. "Mungkin dia ke kamar Reva kabur," tebak Ivan sambil tertawa geli. Ia menoleh ke tempat tidur, malam ini ia akan membawa Mayang tidur di sana. Ia tak mau pisah kamar lagi dengan Mayang. "Ya, bukannya aku suami Mayang! Aku berhak tidur sama istri aku." Ivan masih berangan-angan sembari melihat pekerjaannya di laptop. Perhatiannya baru teralihkan ketika ia mendengar ponselnya berdering. Ia menatap layar ponsel dan segera menjangkaunya. "Halo!" seru Ivan tak sabaran. Ia tahu si penelepon adalah dokter