Mayang berdiri di depan sebuah klinik dokter kandungan. Ia merasa semakin tak enak badan selama seminggu terakhir. Ia telah pindah dari penginapan itu dan memutuskan untuk menyewa sebuah rumah kontrakan. "Gue masuk nggak ya?" Mayang merasa sangat ragu. Ia meraba perutnya lalu mengangguk. Ia segera masuk ke dalam dan dengan gugup melihat beberapa pasangan suami-istri sedang mengantre ke dokter. "Selamat sore, Ibu," sapa perawat yang ada di meja pendaftaran. "Ya, sore. Saya mau periksa kandungan," ujar Mayang. "Saya baru tahu saya hamil seminggu yang lalu. Ehm ... baru cek urin." Perawat itu mengangguk lalu ia menyodorkan sebuah buku. "Silakan tulis nama Anda dan juga ada kartu identitas?" Mayang mengangguk. Ia mengulurkan KTP-nya pada perawat itu. Setelah mengisi semua data, Mayang ak

