"Ha-ha-ha-hamil?" Ada saliva yang Topan telan kelat, ada pula suara yang tergagap, dengan Aniska yang terperangah tutup mulut. Jadi, hari Minggu di kunjungan Topan itu yang awalnya mau tralala trilili sepanjang hari, batal sebab merasa Aniska perlu dibawa ke dokter. Eh, ternyata .... "Kok, bisa, Dok?" Aniska gemblung dasar. Topan meliriknya. Ya, bisalah. Dokter senyum dan menjawab dengan kalimat secara biologisnya pertanyaan Aniska. Oke, oke. Tenang dulu. Ini cuma hamil, kok. Tanpa sadar telapak tangan Topan dingin dan dia remas-remas di bawah sana. Jantungnya berdetak kencang, hati pun debarannya tidak biasa. Mendengarkan segala hal yang dokter kata, pun tiba saat dokter membawa Aniska untuk di USG perutnya. Topan benar-benar membawa Aniska ke tempat yang cukup jauh dari pelosok