"Lo tau anak IPA yang namanya Venus?" "Venus?" "Siapa?" "Anak IPA. Orang tuanya homo itu." Yang sudah berlalu, tak Gempa pedulikan kabar tersebut, sedang ramai dibicarakan di tiap murid berkumpul, bahasannya nggak jauh-jauh dari itu. "Tau Venus, gak? Anak IPA." "Siapa Venus?" "Itu, lho ... siswi yang penampilannya kayak kutu buku, kacamataan, agak cupu gitu, tau?" "Nggak. Tapi kenapa emang bahas-bahas anak IPA?" "Ya, dianya anak IPA, bege!" "Terus?" "Kabarnya, diasuh sama gay." "What?!" "Ssst! Ngobrol-ngobrol aja, lho, ini." "Serius, njir? Yang mana, sih, orangnya, yang mana?" Obrolan itu lagi, Gempa melirik gerombolan di dekatnya. Badai dan Topan juga mendengar, makanya detik itu Badai bilang, "Venus itu sejurusan sama lo, kan, Mpan? Apa iya ortunya gay?" Ya, Topan anak IP