"Morning sayang," Dine membawakan sarapan ke atas tempat tidur. "Telur setengah matang tiga butir dan toast isi telur juga." Bian tertawa, "Aku akan makan empat butir telur pagi ini?" Dine tertawa, "Maafkan aku. Dipikir kan kita pergi pagi, jadi aku tidak belanja. Apalagi rencananya pergi satu minggu, aku tidak mau membuat lemari es bau dengan makanan busuk nanti saat pulang." "Iya," Bian menatap semua makanan yang tersaji. Ia terharu. "Aku belum gosok gigi, tapi, sepertinya sarapan dulu saja," Bian duduk di tempat tidur sambil membuka satu persatu telur setengah matang. Dine tersenyum, "Iya sarapan dulu saja." Ia lalu duduk di samping suaminya dan mencium pipinya, "Abian Emery, aku memiliki misi pribadi." "Apa?" Bian tertawa. "Kamu lucu begitu." Dine tersenyum lebar, "Misi u