Esoknya, Evan bersama pegawainya juga Verlyn, datang ke rumah Flo. Baru turun dari mobil saja, sudah membuat Verlyn teringat semuanya. Tampaknya, ikut serta Evan ke rumah itu adalah pilihan yang salah. Namun, mau bagaimana lagi, ia wanita, ia seorang istri yang mempunyai rasa cemburu. Ia ingin melindungi suaminya dari godaan wanita lain. Terutama Flo, wanita yang sudah nekat berkomplot mengkhianatinya. Sekali menekan bel, si pemilik rumah sudah membuka pintu. "Eh, ada Verlyn juga. Silakan masuk." Semuanya masuk. Mereka lebih dulu duduk di ruang tamu. Verlyn memperhatikan sekeliling. Hal itu tak luput dari perhatian Flo. "Masih sama, kok, Ver. Kak Vano melarangnya untuk mengubahnya. Tapi sekarang aku nekat. Aku bosan, pengen ganti suasana." Apa yang diucapkan Flo membuat suasana men