Tiga Puluh Sembilan

1874 Kata

"Waktu tidak akan menyembuhkan luka ataupun mengeringkan air mata, tetapi mampu memberikan perasaan kuat dan terbiasa, pada diri manusia." _ Ana Khairunnisa_ Aku terbangun, entah jam berapa, membuatku segera mencoba untuk duduk manis, setelah menghadap ke arah lain, untuk memastikan kalau aku tidak ileran. Yah, memang, seharusnya, hal ini tidak usah dilakukan, mengingat Ronald hanya teman, mantan sekaligus calon rekan kerja. Akan tetapi, aku tidak ingin tampak buruk di depannya. "Sudah bangun, An?" tanyanya berbasa-basi, meskipun dia jelas tahu, kalau aku memang sudah bangun dari beberapa menit yang lalu. Namun, dia berpura-pura tidak tahu, saat aku memastikan iler di mulutku ada atau tidak dan juga memperbaiki rambutku yang awut-awutan. Sungguh perlakuan yang manis. "Iya," jawabku sin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN