“Ini untuk kamu. Harusnya saya kasih sebelum kita pergi ke Labuan Bajo. Tapi karena situasinya yang nggak tepat, jadi baru saya belum kasih ini ke kamu.” Suara berat Gentala mengalihkan perhatian Denallie yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah setelah keramas. Ia sempat memanfaatkan fasilitas gym yang ada di rumah ini untuk membuat badannya jadi lebih bugar. Sudah sangat lama ia tidak olahraga, maka saat Gentala mengingatkan tentang rumah ini yang punya beberapa alat gym, Denallie bersemangat untuk mencoba. Denallie menghentikan aktivitasnya lalu berjalan mendekati Gentala yang sedang duduk di pinggir kasur dan menunggunya. Tangannya memegang sesuatu berbentuk kartu berukuran kecil. “Apa itu?” tanya Denallie polos. Gentala mengulurkan tangannya dan menunjukkan apa yang dimaksud.