[Warning! Mengandung konten dewasa, harap bijak memilih bacaan] Tangan Denallie dengan cepat merapatkan outer dengan raut wajah panik. Jantungnya berdegup kencang, tubuhnya terasa panas. Situasi ini tidak pernah ia bayangkan akan terjadi. Merasa sangat malu berpakaian seperti ini di hadapan Gentala. “Maaf, saya nggak tahu kamu di sini,” ucap Gentala sambil memalingkan wajah. “Saya tunggu di luar,” sambungnya. “Mas!” Gentala menghentikan langkahnya, lalu berbalik kembali menatap Denallie. “Iya, kenapa?” “Hhmm, nggak jadi.” Denallie merasa bod0h, memanggil tanpa tahu tujuan. Melihat ada keraguan dari jawaban istrinya, membuat Gentala merasa bimbang. Antara harus meninggalkan Denallie, atau justru mendekat. Sebagai laki-laki yang berstatus seorang suami, Gentala ingin menjamah istrinya.