Siang itu Cameella yang kembali ke apartementnya, setelah membersihkan diri, terlihat dia merebahkan tubuhnya. Ting...ting! Sebuah pesan masuk, membuatnya melirik siapa gerangan yang mengirimi pesan, tertera nama Alex di layar ponsel. “Ly, kalau ada waktu boleh ketemu sebentar boleh, aku sedang ingin melihat wajahmu sebentar saja...” Cameella menghela nafas panjang dan memejamkan mata, dia memilih untuk mengabaikan pesan ponsel tersebut. “Sudahlah. Sepertinya komunikasi dengan kak Alex gak perlu aku perpanjang, aku tak ingin kak Bagas kecewa denganku. Bersyukur dia telah menerimaku, meskipun aku tak tahu itu tulus atau tidak, tapi setidaknya aku bisa bersandar sejenak pada seseorang yang bisa aku andalkan, meski aku sendiri tak yakin akan hubungan ini kedepannya, mustahi

