Sang kakek menyadari bahwa Cameella sedang terisak walau ia tak mengerti mengapa Cameella menangis "Jangan menangis, berbahagialah bersama kami nak, semua sudah di gariskan" bisik sang kakek yang telah melepaskan pelukannya dan memegang bahunya. Cameella mengangguk perlahan dan tersenyum seraya mengusap air mata yang telah melintasi pipinya. Sementara Alice masih tertegun dengan pemandangan yang ada di hadapannya, ia tak bergeming melihat sang kakek begitu hangat kepada Cameella sahabat barunya, di tengah situasi mengharu biru itu suara Samuel tiba - tiba memecahkan situasi saat itu. "Tunggu! Jangan- jangan Cameella, orang yang kamu maksud itu Alice? " lanjut Samuel yang tersenyum cerah kearah Cameella. Samuel menoleh kearah Alice sepupunya dengan tatapan penuh pertanyaan. Alice bingung

