"Miil. Tunggu!! Apakah kau tak mendengar panggilanku dari tadi?" tanya Bagas dengan nafas terengah-engah bak pelari sepuluh kilo meter dan mungkin ini bisa menggantikan olah raga basketnya. Dia mengatur nafasnya sejenak. "Ohh, maaf gak dengar, Ada perlu apa ya?" tanya Cameella yang masih tak menatap Bagas sama sekali dan hanya tertunduk menatapi rerumputan hijau di bawah kakinya seolah rumput itu lebih menarik untuk di ajak komunikasi di banding dirinya sebagai manusia. "Cameella! What happend with you?" tanya Bagas menarik tangan Cameella dan mengangkat dagu Cameella sehingga wajahnya menatap wajah Bagas yang menatapnya dengan tajam dan Cameella membalas tatapan pria itu dengan tatapan yang tak dapat di artikan oleh Bagas. "Maaf sebelumnya, saya tidak menyangka bahwa panggilan itu unt

