Klara berbaring di atas ranjang dan menatap langit-langit kamar cukup lama. Dia sudah berada di posisi ini sejak dua jam lalu, di mana Ayunda tiba-tiba saja membuat keputusan untuk mempercepat pernikahan mereka menjadi minggu depan. Apalagi saat Klara mencoba untuk membahas hal itu, Bu Hasna datang entah dari mana dan ikutan setuju. “Apa hari-hari melajangku sebentar lagi akan berakhir?” gumam Klara lirih. Dia belum siap untuk menjadi istri orang, dia masih ingin menjadi anak-anak dan membaca buku seharian tanpa harus mengurusi anak orang lain. Hati kecil Klara meronta-ronta untuk tetap dibebaskan. Seluruh pergolakan itu mengantarkan Klara ke dalam tidur dalam waktu singkat, dia juga kelelahan setelah seharian diseret ke sana dan kemari oleh Dean lalu disuruh untuk bekerja mempersiapkan