Part 38

1089 Kata

Tiyas tersentak melihat Adit yang sudah berlutut di depannya. Sontak ia pun jongkok, mensejajarkan posisi dengan Adit. "Mas Adit, bangun! Malu dilihat orang!" pekik Tiyas sembari menoleh kanan kiri. Adit terkesiap, buru-buru ia bangkit lalu menepis-nepis celananya yang kotor, sekedar membuang grogi. Kemudian melirik Tiyas. Mata keduanya beradu, Tiyas tertunduk malu sembari menahan senyum. Rasa di hatinya bercampur aduk. Senang, sedih, kesal, rindu dan benci bergulat menjadi satu. Adit pasrah, tak dihiraukannya lagi harga diri, yang ia mau cuma satu, mendapatkan Tiyas kembali. "Apa aku masih punya waktu?" tanyanya lirih, mata Adit lekat menatap Tiyas. Tiyas diam, pelan ia membuang wajah ke sampung. Menyembunyikan semua rasa di d**a. "Yas, beri aku waktu, menyelesaikan perjuan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN