UMS. Revenge 1. "Pa, bertahanlah, kita pasti bisa kembali seperti dulu lagi. Aku akan buktikan mereka tidak akan bisa mengambil semua bukan milik mereka, Pa," ucap Maria terus mengajak Firdaus ngobrol. Meskipun Firdaus tidak bisa mendengar apa pun, hanya air mata yang terus menetes di ujung kelopaknya. Firdaus sangat memahami betapa pedulinya putri yang dia sayangi harus terpuruk saat ini. Segalanya tidak ada lagi bisa dia lakukan, Firdaus sudah sekarat. Hanya ajal yang siap menjemputnya. Semua harta kekayaan telah diambil oleh manusia serakah. Seandainya Firdaus tidak mempercayai apa yang dilakukan oleh Pratama pada keluarganya. Mungkin Firdaus bisa berdiri dan memeluk putri satu-satunya. Pria yang berdiri di belakang Maria sedari tadi hanya memperhatikan tubuh seorang pria tua den