Sarah tengah duduk di tepi kolam renang, dia masih terngiang-ngiang atas ucapan sepupunya Sheren. Entah apa yang buat dia harus bimbang dari ucapan-ucapan untuknya. Sembari memainkan air di sana, menghirup udara yang mulai malam. Jarang dirinya duduk di sini, dulu bersama Rachel. Mereka selalu bermain hingga basah kuyup. Kadang meminum air itu tanpa sengaja, jika dia membayangkan kembali, itulah yang dia suka. Namun sekarang beda, Rachel telah dewasa. Dia sudah tidak seperti dulu yang suka mengerjai dirinya, kadang buat dirinya menangis karena kecelakaan kecil. Tetap saja dibalik jailan dan kasih sayang oleh Sarah tidak dapat dirasakan hingga sekarang. Ayahnya sendiri selalu menyalahkan dirinya. Walaupun Rachel selalu membuat dia menangis. Entah apa yang ada dibalik mata kebencian ay