"Sudah siap?" "Ehm, iya." Axelle tersenyum manis lalu ia meraih telapak tangan Scarletta untuk ia genggam. Namun, Letta dengan segera melepas tangannya karena merasa aneh jika harus seperti itu. "Kenapa?" "Axelle, perlu aku ingatkan kalau-" "Iya, aku tahu. Aku hanya ingin menggandeng tanganmu sebagai seorang sahabat. Bukankah itu yang dulu selalu kita lakukan?" Potongnya. Scarletta terdiam seketika. Axelle memang benar, dulu semasa sekolah, dirinya dan Axelle sering bergandengan tangan seperti tanpa beban bahkan Axelle sering mencium pipinya. Lalu kenapa tidak menganggap itu seperti di masa lalu saja? Scarletta tersentak saat tiba-tiba Axelle kembali menggenggam tangannya erat. Wanita pun akhirnya pasrah lalu mulai melangkah bersama Axelle meski kini hatinya kembali berperang. Sesam