Yuan Mo terpukau dengan cara Kaili merayunya. Penilaiannya tentang wanita menarik selama ini salah. Kaili tidak menggunakan keseksian gaunnya atau cantik parasnya atau betapa lemah lembutnya wanita, ia hanya bicara apa yang ada dalam pikirannya dan itu sangat menyenangkan. Ia bisa tertawa lalu tiba-tiba berpikir jahil dan entah dari mana, tercetus mau memperlihatkan bagian privatnya. Mereka bakal main petak umpet di tempat berkelas itu. Mereka menghabiskan makanan ala kadarnya, kemudian bergegas minum, lalu Yuan Mo menarik tangan Kaili agar mengiringinya meninggalkan meja. Kaili menyempatkan menenggak arak lagi sebelum beranjak, berusaha memicu pikirannya yang kosong. Ia berlari kecil menyusul langkah Yuan Mo. "Tuan Mo, kita mau ke mana?" tanyanya. "Aku rasa ada kamar ganti di sebelah sa

