Setelah menghabiskan waktu bersama di meja makan yang berujung kesepakatan mereka soal game, tidak banyak yang bisa mereka lakukan berduaan kecuali ke kamar tidur dan bercum.bu lagi. Han Junjie telanjang sepenuhnya, menindih Kaili yang tampak tak berdaya diberi guncangan berirama di kasur favoritnya. Mata nanar Kaili berusaha menatap wajah Han Junjie dalam jarak sangat dekat. Ia bisa melihat aliran keringatnya, napasnya, denyutan pembuluh darah lehernya, gertakan rahang Han Junjie, raut pasrahnya, segalanya yang hanya bisa difantasikan para fans.
Sementara orang di luar sana memegang ponsel menyebarkan berita buruk tentangnya, Kaili sedang sibuk memegang pan.tat Han Junjie dan membuka lebar-lebar kakinya untuk pria itu. Ia mendesah terisak, "Tuan Han ... enak ...."
"Aku tahu, sayang...
