"Terkadang, hal yang paling kamu inginkan adalah satu kesempatan untuk memperbaiki semuanya." Florenza Aku baru saja merasakan hidupku kembali setelah beberapa bulan seperti tinggal di neraka bersama Zeroun. Pengertian dan rasa cinta yang kucoba tanam kembali untuknya pupus begitu saja saat aku mengetahui kabar mengerikan tentang orangtuaku dan Mbak Ririe dari Mas Aftar. Aku tidak menduga Zeroun bisa setega itu padaku, pada kami. Kini, ia seperti orang bodoh yang berpura-pura tidak mengetahui semua peristiwa sadis yang telah direncanakannya pada keluargaku. Ia berdiri di sana dengan wajah sok polosnya. Ia berlindung di balik topeng pria yang mencintaiku, padahal kenyataannya ia lebih jahat dari iblis. "Flo, aku tidak mengerti maksudmu. Apa yang kaubicarakan?" tanyanya, membuatku ing