Part 9

2318 Kata

Jia belum pulang dari kantor meskipun jam kerjanya berakhir sekitar dua jam yang lalu. Semua laporan kerjanya sudah lengkap terinput pada data komputer ruang editorial. Seharusnya tidak ada yang bisa dia kerjakan, kecuali satu hal.  Dari balik sekat kaca, Jia sengaja mengintip ke divisi Kal berada. Tiga hari ini dia menghindari pria itu. Alasannya masih sama; karena ciuman konyol di taman tempo lalu. Wajahnya memerah setiap kali mengingatnya dan dia bingung bagaimana harus menghadapi pria itu sekaligus merasa cemas bahwa Kal akan marah. Tangannya mengambang di udara, sedikit lagi menyentuh kenop stainless ruang editorial. Matanya menatap ke dalam dengan perasaan ragu. Kira-kira apa yang dipikirkan Kal tentangnya sekarang ini? Apakah pria itu membencinya? "Jia?" "Ah." Jia refleks mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN