82. Hikmah Dibalik Musibah

1704 Kata

"Ini semua gara-gara Kakek! Kalau sampai terjadi sesuatu pada Nada dan Ken, aku benar-benar tidak akan pernah memaafkan Kakek!" Berkali-kali Gibran memukul tembok demi melampiaskan kekesalannya. Sumpah demi Tuhan, Gibran takut. Bayangan kehilangan istri dan anak terus menghantuinya. Tak bisa dia bayangkan menghabiskan seumur hidupnya seorang diri. Gibran tak bisa hidup tanpa Nada, tanpa Ken. "Dokter sedang menanganinya, tenanglah! Duduk!" "Kalau saja aku tidak mengikuti rencana gila yang Kakek buat, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi. Bagaimana dengan Nada dan Ken, bagaimana kalau mereka berdua kenapa-kenapa? Kenapa dokter lama sekali, sialan!" Kali ini tak hanya tangan, Gibran juga menendang tembok. "Selalu ada hikmah di balik musibah, kita tidak tau apa yang direncanakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN