Bab 52. Melanjutkan Kuliah

1195 Kata

Rizki tiba di mal tempat Deva dan tiga temannya akan makan siang. Mereka belum memesan makanan karena menunggu kedatangan Rizki. Pada saat pria itu tiba di meja mereka, ketiga teman Deva tidak lepas untuk memperhatikan Rizki. Semua gerak geriknya pada Deva tidak akan mereka lewatkan. Rizki duduk di kursi kosong di sebelah Deva. Ketiga teman Deva melihat pria itu tidak memeluk atau mencium pipi temannya itu. Hanya menyapa Deva saja. “Eh, beneran ya pak Rizki enggak peluk, cium ke Deva,” batin Erna sambil tersenyum. “Kalian sudah pesanan makanan?” tanya Rizki pada semuanya. “Belum, Pak,” jawab mereka serentak. “Kan mau makan bareng Pak Rizki.” Erna menjawab sambil tersenyum. “Oh. Ok.” Rizki lalu menoleh menatap Deva. “Deva, kamu mau makan apa? Biar saya yang pesankan.” Seketika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN