Bab 46. Permainan Basket

1174 Kata

Seperti masih belum puas meledek Deva, Dafi dan Dafa masih saja mengganggu saudara perempuannya itu. “Ehem! Cie yang dipanggil sayang … melehoy enggak tuh, Deva?” Dafa mulai lagi. “Iya nih. Pak Rizki bisa aja ya bikin Deva meleleh.” Seolah lelah dengan keributan tiga saudara itu, Rizki ingin mengakhirinya. “Sudah ya, Dafi sama Dafa jangan ganggu Deva lagi. Nanti dia marah. Kasihan kan kalau diganggu terus?” Rizki tersenyum dengan wajahnya yang ramah. Ketika Rizki sudah mengingatkan begitu, Dafa dan Dafi akhirnya berhenti mengganggu dan meledek Deva. “Iya, Pak.” Acara pun selesai. Semua tamu boleh menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah. “Deva, kamu mau makan apa? Eh, enggak deh, biar saya ambilin saja ya.” Rizki bangkit dari kursinya mendekati meja prasmanan yang telah d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN