138:HAND WOVEN SHAWL

2211 Kata

Geraman Ara menggetarkan dadanya. Otomatis amat terasa di punggung Nina karena Ara mendekapnya dari belakang. Ara tak langsung menarik sebagian dirinya dari tubuh Nina. Bibir dan hidungnya masih menghindu wangi stroberi di helaian surai sang istri yang kini berpadu dengan aroma peluh. Jantungnya masih berdetak kencang. Nina menyapukan jemarinya di lengan Ara, sesekali usil menarik helaian rambut yang memunculkan kekehan Ara. “Iseng banget sih, Nina.” “Sakit ya?” “Sakit dong, Sayang.” “Ara keluar dulu, Nina mau mutar lihat Ara.” “Hmm.” Ara menarik diri, menunggu Nina berputar hadap ke arahnya, bersiap dengan senyum yang sudah terpatri. “Nina, kita harus makan malam dulu.” “Tapi Nina malas jalan lagi.” “Kita pesan dari resto hotel aja. Mumpung masih buka. Nina mau apa?” “Ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN