Melepaskan

1355 Kata

Selamat membaca! Tama mengerjapkan matanya beberapa kali saat membaca email yang masuk dari Amanda, sebuah email yang berisi tentang surat pengunduran diri wanita itu. Kepala Tama menggeleng-geleng, lalu ia pun mengusap wajahnya dengan kasar. "Oh sial! Aku tidak mungkin membiarkan Amanda pergi. Aku tidak mau kehilangannya!" umpat Pratama yang segera bangkit dari posisi duduknya dan bergegas melangkah meninggalkan ruang kerjanya. Langkah pria itu begitu panjang saat keluar dari ruangannya menuju ruangan Amanda yang berada di seberangnya. Begitu tiba di depan pintu ruang kerja sekretarisnya, Tama bergegas membuka pintu tersebut tanpa sempat mengetuknya terlebih dulu. Kedua mata Tama langsung tertuju ke arah sosok Amanda yang tengah membereskan berkas-berkas pekerjannya di atas meja. "Am

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN