Selamat membaca! Beberapa saat kemudian, Amanda mulai membuka mata setelah selesai ditangani oleh dokter yang merupakan sahabat dari Jessy, karena memang Amanda tidak memiliki dokter pribadi setelah Alex pergi ke Indonesia. Amanda terjaga dalam keadaaan sudah berganti pakaian, bahkan kini ia berbaring di atas ranjang yang berada di dalam kamarnya. Wanita itu menatap nanar wajah Jessy yang duduk di tepi ranjang sambil menggenggam erat tangannya dan mengusap-usap punggung tangan wanita itu. "Jess, tolong bantu aku ya. Aku benar-benar frustasi dengan kehamilan ini. Please, bantu aku kali ini saja." Amanda kembali meminta dengan penuh harap. Namun, Jessy tetap menggelengkan kepalanya untuk menolak permintaan sahabatnya itu. "Enggak, Manda. Kamu tidak boleh melakukan itu, mungkin kalau kam

