Selamat membaca! Setelah tertidur selama satu jam dalam dekapan hangat Amanda, kini Tama mulai terbangun dari tidurnya dengan demam yang sudah menurun, hingga suhu tubuhnya telah kembali normal. Amanda yang menyadari pria itu sudah terjaga, ia segera mengurai pelukannya. "Tama, apakah kamu sudah jauh lebih baik?" tanyanya dengan lembut seraya mengecek suhu tubuh Tama menggunakan termometer yang sudah ia simpan di atas meja untuk berjaga-jaga agar dapat terus memantau kondisi Tama. Tama mengangguk seraya mengulas senyumannya untuk mengurai rasa cemas yang tercetak jelas di kedua bola mata Amanda. "Sudah, sayang. Terima kasih ya, berkat dirawat oleh dokter secantik kamu, sekarang aku sudah sehat. Sebagai balasannya aku akan mengajakmu dinner malam ini. Kamu mau?" Tanpa berpikir dua kali