24- Tamu Tak Diundang

1411 Kata

    "For me, our memories It looks like a memorable gift." –Bye (GFRIEND)     ~~     Aku masih melongo melihat mata Iqbal yang seketika tertutup. Iqbal kini menggerakkan bibirnya dan mulai memagut lembut bibirku. Aku terkesiap. Kemudian aku mulai menutup mataku. Yang kutau saat ini jantung dibalik dadaku bertalu-talu sangat kencang. Kupikir jantungku sampai ingin mencuat keluar dari rongganya.   Eh tunggu, tadi bukannya Iqbal sedang tidur ya?   Begitu aku membuka mataku lagi, Iqbal menyudahi ciumannya. Pemuda itu dengan santainya kembali tidur, dan malah menarikku mendekat ke arahnya. Sudut bibirku tertarik. Aku kini berada di dekapannya, berbaring bersama di atas tempat tidur. Seharusnya aku mendorongnya menjauh atau menendangnya, kan? Namun badanku malah diam. Bisa gawat j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN