Bab 58. Dilema

1259 Kata

Sekar pingsan di tempat. Ia langsung dilarikan ke UGD di lantai dasar, Randi menemaninya. “Tolong urus Freya, aku urus mama dulu.” Begitu pesan Randi sebelum menggendong Sekar turun ke bawah. Sementara Hans, Ben, dan Kaia harus menangani jenazah Freya yang baru keluar dari ruang operasi sekitar setengah jam kemudian. Kaia menangis di pelukan Ben saat brankar yang tertutup kain putih lewat di depannya. “Biar saya yang urus, Pak,” ucap Hans lalu mengikuti perawat yang mendorong brankar itu ke kamar mayat. “Kenapa bisa jadi begini? Bayinya gimana?” Kaia terisak di d**a Ben. Meski ia tak menyukai Freya, bukan berarti ia mau Freya mati. Dan fakta bahwa Freya mati dengan meninggalkan bayi prematur seberat 1800 gram, membuat hati Kaia terasa begitu berat. Ben menggeleng. “Belum tahu. Sekar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN