Seminggu kemudian. “Mas, beneran aku tinggal nggak apa-apa, ya?” Kaia bertanya khawatir sambil memberikan Natalie pada Ben. “Nggak apa-apa, Kai. Aku kan udah belajar banyak hal seminggu ini. Aku juga tahu di mana nursing room, kalau si kembar tiba-tiba rewel aku cuma perlu bawa mereka ke sana.” Ben menunjuk sebuah pintu keluar di ujung ruangan. Kaia menghembuskan nafas pelan. Hari ini memang berbeda dengan seminggu lalu. Selama seminggu terakhir, Ben memang lebih banyak membantu mengurus anak-anak. Boleh dibilang, ia sudah jauh lebih baik dan sigap. Apalagi sekarang tidak ada Liam, seharusnya mengurus si kembar tanpa Liam jauh lebih mudah. Namun masalahnya, ini pertama kalinya mereka membawa si kembar ke acara pernikahan seperti ini. Tidak ada yang tahu bencana seperti apa yang bisa d
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari