Episode 24

1480 Kata

Hening. Suara lantunan musik romantis tak terdengar mengalun indah seperti tadi, bahkan suara kicauan burung di area terbuka yang terpenuhi mawar merah dan putih itu seakan terasa enggan untuk menyelimuti keheningan di sana. Hanya terdengar suara napas tercekat dari para tamu undangan, itu pun tidak bisa menyaingi napas memburu Aldrian yang teramat menyeramkan saat ini. Bukan maksud ingin membuat pesta pernikahannya hancur berantakan karena dirinya sendiri, hanya saja d**a Aldrian saat ini terasa merintih kesakitan, ketika pandangannya tertuju kepada sang ibu mertua yang sedang membereskan piring dan gelas kotor dari para tamu undangan. Hingga amarah yang berada di ujung kepalanya pun meledak begitu saja. Bagaimana ia tidak marah. Walaupun ibu Ariani bukanlah ibu kandungnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN