16

1197 Kata
Sinar matahari pagi sudah memancarkan sinarnya. Tapi di sebuah ranjang tampak seorang laki-laki yang masih terlelap tidur seakan enggan untuk bangun. Ia begitu tertidur dengan nyenyak ya sampai dering HP membangunkannya. Dengan mata terpejam ia pun mengangkat hpnya tanpa melihat siapa orang yang menelponnya. "Halo." Kata Reynold dengan suara serak khas bangun tidur "Rey jangan bilang loe belum bangun." Teriak Putra sang manajer "Hmmmm.. loe ngapain pagi-pagi udah berisik. Emang sekarang udah jam berapa?" Tanya Reynold yang jengkel jam tidurnya terganggu "Ini udah jam 8 Rey. Loe harus siap-siap buat konser nanti malam. Loe mesti siap-siap mulai sekarang." Kata Putra mulai menceramahi Reynold "Ya ampun Put. Konser gue masih jam 7 malam nanti. Ngapain gue kesana pagi-pagi amat. Gue kan udah bilang akan sampai sana jam 10. Jadi ga usah ganggu jam tidur gue deh." Kata Reynold yang sebal dengan sikap sang manager "Gue tahu acaranya masih nanti malam. Tapi gue mau loe mempersiapkan semuanya dari sekarang. Gue mau konser berjalan dengan lancar. Kita udah nyiapin konser ini 1 bulan lebih loh Rey." Kata Putra yang memang perfectionis "Ok.. Ok gue ngerti. Loe tunggu aja disana. Gue sampai sana jam 10. Dan loe ga usah khawatir semuanya akan berjalan dengan baik." Kata Reynold mencoba menenangkan managernya yang panikan "Ok gue tunggu loe. Dan jangan Ampe telat." Kata Putra kembali mengingatkan "Siap bos." Jawab Reynold yang langsung mematikan saluran telepon dengan Putra Reynold pun meletakkan hpnya di meja dan ia kembali memejamkan matanya. Baru beberapa menit ia memejamkan mata ia teringat semalam Rania tidur di sampingnya. Dan sekarang ia sudah ga ada di sini. Dengan segera Reynold bangkit dari ranjangnya dan mencari keberadaan sang pacar. "Babe." Panggil Reynold "Rey aku di dapur." Teriak Rania yang sibuk di dapur Reynold pun melangkahkan kakinya ke dapur. Ketika sampai di dapur ia melihat pemandangan yang sangat indah. Di dapur ada Rania yang memakai kaosnya yang kebesaran serta celana piyamanya Reynold yang pasti juga kebesaran di tubuhnya yang memang gemuk. Tapi entah mengapa Reynold suka pemandangan ini. Rania benar-benar terlihat sangat cantik. Apalagi ketika ia sedang sibuk memasak sarapan untuk mereka berdua pagi ini. Dengan wajah polos tanpa make up membuat Reynold lagi-lagi terpesona dengan pacar yang sekarang sudah berganti status sebagai tunangannya. Ia ingin setiap pagi Rania memasakkan makanan untuk dirinya dan anak-anaknya kelak. Pasti itu akan sangat indah bagi Reynold. Dari dulu ia selalu ingin merasakan bagaimana memiliki keluarga yang lengkap. Ia ingin merasakan bagaimana rasanya makan bersama keluarga. Dulu Reynold sempat merasakannya tapi sejak kedua orang tuanya meninggal ia tak pernah merasakannya lagi. Setelah kedua orang tuanya meninggal ia hanya makan ditemani dengan beberapa pelayan saja. Bahkan sang kakek juga jarang bisa makan bersama karena memang kesibukannya mengurus perusahaan. Tapi sejak ia mengenal Rania, ia ingin membangun keluarga kecil dengan Rania. Merasakan kehangatan keluarga yang mungkin Rania juga tak pernah rasakan. Dan ia berharap impiannya itu akan segera terwujud. Dengan perlahan Reynold berjalan ke arah Rania dan langsung memeluk Rania dari belakang dan tak lupa mengecup pipi cubbynya. Cuppp... "Morning Babe." Kata Reynold yang memeluk erat Rania dari belakang "Ya ampun Rey kamu tuh ngagetin aja." Kata Rania kaget " Babe I miss you. Kenapa kamu ga bangunin aku?" Tanya Reynold yang mulai mengecup bahu Rania "Rey lepasin dulu pelukannya aku mau masak buat sarapan kita." Kata Rania mencoba melepaskan pelukan Reynold " No. I still Want hug you. I really miss you babe." Kata Reynold yang semakin memeluk erat Rania "Hahhhh...." Rania hanya pasrah menerima perlakuan dari Reynold. Percuma aja membantah pacarnya yang keras kepala dan manja banget ini. "Aku ga tega bangunin kamu tadi. Kamu kelihatan capek banget. Jadi tadi rencananya aku mau bangunin kamu kalau aku udah selesai masak. Eh tapi kamu malah udah bangun duluan." Kata Rania yang mengelus tangan Reynold " Aku kira kamu udah pergi dari sini. Kamu kan udah janji mau nemenin aku konser hari ini." Kata Reynold yang tampak nyaman mencium leher jenjang Rania "Aku kan udah janji jadi ga mungkin kalau aku pulang duluan." Kata Rania yang nyaman bersandar dalam pelukan Reynold Mereka berdua begitu menikmati kebersamaan mereka saat ini. Memang hingga detik ini tak banyak orang yang tahu tentang hubungan mereka. Bahkan ketika di kantor Rania selalu berusaha bersikap profesional dengan Reynold walaupun notabennya sang bos adalah pacaranaku sendiri. Tapi Rania masih merasa belum siap mempublikasikan hubungan mereka di depan banyak orang. Ia hanya ingin menikmati kebersamaan mereka saat ini dengan saling mengenal satu sama lain. "Kamu nanti jadi datang sama temen kamu?" Tanya Reynold sambil menikmati sarapannya "Iya nanti aku kesana sama Via. Dia kan ngefans banget sama kamu. Makasi juga udah kasih tiket buat Via nonton. Dia benar-benar senang banget ketika aku kasih dia tiket konser kamu." Kata Rania sambil menikmati sarapannya "Hmmmm.. tapi sebelumnya kamu ikut dulu aku buat liat persiapannya ya? Aku pengin seharian ini kamu nemenin aku." Kata Reynold yang sifat manjanya keluar lagi "Iya aku bakal temenin. Tapi ketika disana aku tetap jadi asisten kamu ya?" Kata Rania menatap wajah tampan pacarnya "Emang kenapa? Kamu kan tunangan aku. Aku juga ingin orang-orang tahu kalau kamu milik aku." Tanya Reynold sedikit menolak "Aku cuma belum siap dikenal sebagai pacar kamu. Aku masih belum siap karena aku merasa belum pantas buat kamu Rey. Jadi please sampai aku siap kita jangan kasih tahu orang-orang tentang hubungan kita." Kata Rania mencoba menjelaskan "Babe kamu adalah perempuan paling pantas buat aku. Aku ga peduli apa kata orang yang paling penting kamu selalu ada di sisiku." Kata Reynold penuh keyakinan Rania terharu dengan perkataan yang diucapkan Reynold. Ia benar-benar ingin orang-orang tahu tentang hubungan mereka. Tapi untuk saat ini ia belum siap. "Aku tahu Rey. Tapi kamu bisa kasih aku waktu sedikit lagi. Aku janji kalau aku udah siap nanti pasti aku akan bilang ke semua orang kalau aku adalah tunangan Reynold Johson." Kata Rania berkaca-kaca Reynold bangkit dari kursi meja makan dan langsung memeluk sang tunangan. Ia tahu Rania masih butuh waktu untuk semuanya. Tapi baginya Rania ada disisinya itu sudah lebih dari cukup. Dan kebahagian Rania adalah prioritas Reynold sekarang. "Ok babe. Aku akan tunggu sampai kamu siap. Yang pasti aku akan selalu ada buat kamu kalau kamu butuh apapun. Makanya mulai detik ini kamu bisa menyerahkan semua hidup kamu sama aku. Karena sebentar lagi kamu akan jadi Mrs. Reynold Johnson." Kata Reynold menggoda Rania "Anda percaya sekali kalau saya akan menikah dengan kamu? Mungkin aja nanti kamu bosen sama aku dan suka sama perempuan yang jauh lebih cantik dan lebih dari segalanya dari aku." Kata Rania mencoba menggoda Reynold "Itu ga akan pernah terjadi karena kamu harus menikah sama aku. Dan aku ga akan pernah bosan sama kamu." Kata Reynold penuh ketulusan Ada kelegaan ketika mendengar perkataan Reynold barusan. Rania semakin yakin jika mulai saat ini ia akan menyerahkan semua hidup dan kepercayaan pada Reynold. Dan ia yakin Reynold akan jadi laki-laki yang luar biasa baik untuk masa depannya. Cuppp Rania mengecup bibir Reynold dan menatap wajah tampan Reynold. "I love you mr. Reynold." Kata Rania menatap wajah Reynold Reynold kaget ketika Rania mengecup bibirnya tiba-tiba. Apalagi menyatakan cinta padanya karena ia tahu Rania jarang mengungkap rasa cinta pada dirinya. Selalu dirinyalah yang mengutarakannya. " I love you more babe." Kata Reynold semakin memeluk erat Rania
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN