“Mama!” Teriakan Derren dan Derren yang berlari mendekati Sania yang baru masuk ke dalam rumah. Membuat Sania tertawa kecil dan langsung memeluk putranya itu. “Iya, sayang. Derren gimana kabarnya?” tanya Sania, membawa Derren untuk duduk di sofa. Derren mendengar pertanyaan ibunya menggeleng pelan. Derren sangat ingin memeluk ibunya tadi malam. “Derren benci sama Papa. Soalnya Papa yang buat Mama pergi. Mama nggak pergi lagi ‘kan ya?” tanya Derren. Sania mendengar pertanyaan putranya menggeleng. “Mama tidak akan pergi lagi sayang. Mama tetap akan di sini bersama Derren dan Papa kamu. Mama minta maaf ya. Soalnya karena Mama pergi, ini mata kamu jadi bengkak.” Ucap Sania mengusap pipi putranya. Derren menghapus air matanya dan setelahnya dia mengangguk. “Derren benci sama Papa, Papa