Alih-alih menjawab, wanita yang menelpon itu hanya diam. Tak lama kemudian tertawa dengan sangat kencang, sampai-sampai Anjani harus menjauhkan ponsel Surya dari telinganya. "Apa Reva tak memberi tau kamu?" Anjani mengerutkan keningnya, heran. Reva, lagi-lagi nama asing itu terngiang di telinganya. Nama asing yang mampu membuat jantungnya berdebar-debar, nama asing yang membuat perasaannya jadi cemas tanpa sebab. Sebenarnya, siapa Reva? "Sayang!" teriak Surya yang sudah berdiri di dekat bangku besi di mana Anjani menunggu. Anjani melihat tangan Surya sudah rempong membawa berbagai macam kresek. Ada yang kresek hitam, bening, merah, hijau, dan biru. Sudah dapat dipastikan apa yang Surya beli berbagai macam makanan. "Aa!" pekik Anjani sambil tersenyum. Surya langsung menghampiri