Begitu keluar dari dalam lift, Sein menolehkan kepalanya ke kanan, dan ke kiri. "Di mana mereka berdua?" gumamnya yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri. "Crisstian! Crisstina!" Sein akhirnya berteriak memanggi kedua anak kembarnya yang entah ada di mana. Tak berselang lama kemudian, Crisstina menyahuti teriakan Sein. Balasan dari Crisstina membuat Sein luar biasa lega. Tadinya Sein akan kembali berteriak jika kedua anak kembarnya itu tidak kunjung menyahut. Sein menoleh ke samping kanan begitu mendengar suara tawa dari kedua buah hatinya. "Crisstina, jangan lari, nanti jatuh!" "Crisstian jangan mengejar adiknya, nanti dia jatuh!" Di saat yang bersamaan, Anton dan Sein menasehati kedua anak kembarnya. Anton menasehati Crisstian, sedangkan Sein menasehati Crisstina. Crisstian