Julian merasa sangat bersalah. Saat ini ia duduk di kursi roda. Dirinya sudah pulang dari rumah sakit kemarin dan harus menggunakan kursi roda karena kondisi kakinya. Yang membuatnya merasa bersalah adalah, ia merasa telah merepotkan Shakila. Padahal, Shakila sudah repot mengurus ketiga buah hatinya dan sekarang, harus menambah satu bayi dewasa untuk diurus. “Papapa, papa.” Juan berjalan menghampiri Julian dan memeluk kakinya. Bocah berusia hampir satu tahun itu menatap ayahnya terus menerus. Sejak Julian menggunakan kursi roda, dirinya lebih kerap memperhatikannya begitu juga Jean. Namun, berbeda dengan Jessy, anak bontot itu justru seperti takut melihat ayahnya duduk di kursi roda dengan kaki di-gips. Julian tersenyum menatap Juan dan mengusap kepalanya. “Apa kau ingin mengajak papa

