“Ah … kenyangnya ….” Shakila mengusap mulut yang basah jejak minyak dan air yang diminumnya. Ia baru selesai makan kemudian bangkit dari duduknya dan meletakkan piring kotor ke tempat cuci piring sekaligus mencucinya. Prang! Piring itu hancur saat cium lantai. Setelah selesai mencuci piring dan hendak meletakkannya ke rak, tanpa sengaja piring itu terlepas dari genggam tangan dan hancur berserakan. Pecahan piring pun mengenai kaki Shakila membuat liquid warna merah mulai mengalir dari jejak luka. “Awh, sssh.” Shakila mendesis merasakan perih di kaki. Ia segera membersihkan kakinya yang terluka kemudian membereskan sisa-sisa pecahan piring yang tersebar. Naasnya, setelah selesai membersihkan luka dan mulai membereskan kekacauan yang tak sengaja ia buat, tangannya tertusuk pecahan pirin

