“Gaska …,” tegur Isvara pelan saat pria itu mulai menarik turun celana jeansnya. Tangan Gaska lantas meninggalkan celana Isvara pindah ke bagian dadanya yang terekspose setelah tadi pria itu berhasil melucuti kancing kemeja sementara pagutan Gaska kian dalam usai tadi terlepas karena Isvara meloloskan teguran. Gaska meremat gundukan di d**a Isvara, begitu besar nyaris tidak tertampung oleh telapak tangannya sedangkan lidah pria itu melesak masuk membelai Isvara lebih dalam, di saat yang bersamaan jari Gaska memilin puncak d**a Isvara yang telah mengeras. “Ra ….” Suara serak Gaska terdengar frustrasi. Dia lantas menunduk lebih dalam untuk mengulum puncak d**a berwarna pink itu lalu mengisapnya dengan rakus. “Emmmh …..” Isvara membusungkan dadanya, mendongak bersama pejaman mata er

