“Sayang ….” Aruna mengerjap mendengar suara Adrian memanggil namanya. Membuka mata dan sang suami tampan sudah duduk di sisi ranjang tepat di samping ia berbaring. “Mas ….” Aruna mengerutkan kening, matanya menyipit untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melewati retina. “Ara udah tidur,” ucap Adrian ambigu. Aruna menegakan punggung, dia menoleh ke tengah ranjang di mana Isvara sedang tertidur begitu pulas. Adrian mengalah, dia tidak memaksa Isvara untuk tidur bersama oma opanya dan membiarkan Isvara tidur di antara mereka. Aruna mengembalikan tatap pada Adrian bersama senyum yang dikulum membuat pipinya membulat. Adrian sampai rela terjaga selarut ini, padahal pesta pernikahan mereka begitu menguras tenaga karena dilakukan dari pagi sampai malam namun pria itu tidak merasa lelah dan