“Kamu apa-apaan? Ya Tuhan Tif, kamu enggak sadar sudah menyakiti hati wanita lain? Di mana hati nurani kamu, Tif?” Kenzo mengesah mengusap wajahnya berkali-kali.
“Kenapa jadi aku yang salah? Aku yang kamu hamili Kenzo!” Tiffani berseru tidak terima.
“Aku pikir kamu sepemikiran denganku kalau hubungan kita ini hanya ingin mencari kesenangan … bukan serius, aku pikir kamu ngerti itu kenapa aku minta kamu pake KB, aku pikir kamu cerdas, Tiffani.” Kenzo meninggikan suara dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya sengaja bersarkasme.
“Maaf kalau aku enggak berpikir ke sana karena justru aku berpikir kalau kamu pria baik-baik yang bertanggung jawab dan merasa telah salah memilih istri jadi kamu mencari pelampiasan lain di luar.” Tiffani balas bersarkasme.
“Apa pernah aku menjelekan Isva
