“Bro Gaska!” Erwan berseru dari tempatnya duduk saat melihat Gaska memasuki Caffe di mana dia dan teman-teman satu komunitasnya sedang berkumpul saat ini. “Pengantin baru cieeee ….” Salah satu teman mereka yang bernama Rafli menggoda Gaska yang baru muncul lagi setelah lama tidak bergabung bersama mereka. Gaska merespon dengan senyum simpul sembari menyalami semua orang yang dia kenal di meja itu. “Mau ke arena menembak?” Erwan yang bertanya. “Mau donk, susah-susah minta ijinnya sama istri masa enggak nembak,” kata Gaska terdengar mengeluh. Tawa renyah tercetus menggema di ruangan luas tersebut. “Makanya, Wan … jangan nikah, nanti repot minta ijin hangout,” celetuk Rafli lagi kepada Erwan dan mereka semua kembali tertawa. “Yuk, aku temenin.” Erwan bangkit dari kursi. Erwan

